Catatan :
Maksud dari penggunaan kata dasar pada judul "Sintak Dasar Markdown" yang saya pilih untuk artikel ini, merujuk pada kata asli bukan pada kata tingkatan atau level. Untuk memahami maksud catatan ini baca bagian Pemahaman Dasar.
Pemahaman Dasar
Artikel ini adalah dokumentasi sintak dasar dari desain asli yang ditulis John Gruber. Untuk awalan pemahaman kita, bahwa ada variasi sintak markdown atau Markdown Flavors dari berbagai perangkat lunak dan aplikasi markdown yang dikembangkan. Jadi kata "dasar" bukan merujuk pada level atau tingkatan. Namun kata dasar merujuk pada keaslian atau desain awal markdown dibuat. Semakin bertambah kebutuhan dan efektivitas penulisan maka, beberapa pengembang menciptakan berbagai rasa, variasi atau Markdown Flavors sesuai kebutuhan masing-masing pengembang aplikasi. Namun hampir semua aplikasi markdown tersebut mendukung sintak dasar yang dituliskan dalam desain asli John Gruber ini.
Pada artikel yang saya tulis di Mengenal Markdown kita dapat menemukan apa fungsi dan kenapa markdown dikembangkan. Pada kesempatan ini saya akan menguraikan sintak dasar markdown, aturan penulisan markdown dalam plain text dan output yang dihasilkan dalam format HTML. Bila memungkinkan akan saya sertakan beberapa penjelasan singkat dari setiap bagian.
Judul / Headings
Menuliskan judul atau headings dalam sintak markdown cukup menambahakan simbol #
pada awal frasa sebuah judul.
Jumlah setiap simbol #
mewakili tingkat atau level dari setiap frasa judul yang kita tulis.
Seperti pada HTML, kita mengenal level atau tingkatan judul
h1 - h6
.
Misalnya untuk menuliskan <h3> Pengantar </h3>
maka dalam markdown kita cukup menuliskan
### Pengantar
.
Aturan penulisan # judul
, setelah simbol #
diikuti spasi atau jarak antara frasa judul dan simbol #. Misalkan dalam kode di bawah ini;
# Judul Tingkat 1
## Judul Tingkat 2
### Judul Tingkat 3
#### Judul Tingkat 4
##### Judul Tingkat 5
###### Judul Tingkat 6
Penulisan tingkat judul dalam markdown di atas, jumlah simbol #
setiap level judul menentukan tingkat judul lalu diikuti spasi sebelum frasa judul untuk menandai bahwa frasa tersebut adalah judul. Penulisan tingkat judul di atas akan menghasilkan output seperti berikut;
Judul Tingkat 1
Judul Tingkat 2
Judul Tingkat 3
Judul Tingkat 4
Judul Tingkat 5
Judul Tingkat 6
Dalam HTML akan terlihat seperti ini;
<h1>Judul Tingkat 1</h1>
<h2>Judul Tingkat 2</h2>
<h3>Judul Tingkat 3</h3>
<h4>Judul Tingkat 4</h4>
<h5>Judul Tingkat 5</h5>
<h6>Judul Tingkat 6</h6>
Alternatif penulisan judul dapat ditulis dengan simbol ==
mewakili <h1>
dan simbol --
mewakili <h2>
. Sepengetahuan saya, ini hanya mencakup dua tingkat judul tersebut. Contoh penulisan dalam markdown sebagai berikut;
Judul Tingkat 1
===============
Judul Tingkat 2
---------------
Kesalahan paling umum saat menuliskan judul atau headings adalah tidak memberikan spasi setelah simbol #
. Hindari penulisan seperti berikut;
<!-- penulisan judul yang salah -->
###Judul Tingkat 3
<!-- penulisan judul yang benar -->
### Judul Tingkat 3
Paragraf
Menuliskan paragraf dalam markdown cukup tulis beberapa baris kalimat, maka akan terdeteksi atau dianggap sebagai satu <p>
dalam HTML, contoh;
Saya sedang menulis menggunakan markdown.
Kenapa saya menulis menggunakan markdown?
Karena lebih mudah dibaca dan tidak sekompleks HTML.
Ingat aturan dalam kepenulisan bahasa Indonesia!
Syarat sebuah paragraf sekurang-kurangnya terdiri dari 3 kalimat.
Sebuah paragraf terdiri dari kalimat pokok dan kalimat penjelas.
Output
Saya sedang menulis menggunakan markdown. Kenapa saya menulis menggunakan markdown? Karena lebih mudah dibaca dan tidak sekompleks HTML.
Ingat aturan dalam kepenulisan bahasa Indonesia! Syarat sebuah paragraf sekurang-kurangnya terdiri dari 3 kalimat. Sebuah paragraf terdiri dari kalimat pokok dan kalimat penjelas.
HTML
<!-- terlihat panjang dan
sulit dibaca tanpa penyorotan sintak -->
<p>Saya sedang menulis menggunakan markdown. Kenapa saya menulis menggunakan markdown? Karena lebih mudah dibaca dan tidak sekompleks HTML.</p>
<p>Ingat aturan dalam kepenulisan bahasa Indonesia!
Syarat sebuah paragraf sekurang-kurangnya terdiri dari 3 kalimat.
Sebuah paragraf terdiri dari kalimat pokok dan kalimat penjelas.</p>
Untuk menuliskan dua paragraf, cukup berikan jarak antar paragraf. Tanpa jeda atau jarak antar paragraf akan menghasilkan output 1 paragraf. Sedangkan menyertakan 1 baris ( space ) kosong antar paragraf akan menghasilkan 2 paragraf berbeda. Hal ini tentu memudahkan kita untuk memisahkan kalimat panjang yang ditulis dalam satu paragraf, tanpa mengganggu output penulisan.
Penegasan atau Emphasis
Sebenarnya saya ingin menulis bagian ini terpisah, namun untuk memudahkan pemahaman kita terhadap padanan kata emphasis dalam bahasa Indonesia saya memilih kata penegasan. Hal ini merujuk pada sumber-sumber markdown dalam bahasa asing terutama Inggris yang sering dijumpai menggunakan kata emphasis untuk mengelompokkan dua huruf yang akan saya tulis pada bagian ini. Emphasis atau penegasan mencakup dua pemakaian huruf dalam bahasa Indonesia yaitu; huruf cetak miring dan huruf cetak tebal.
Huruf Miring
Pemakaian huruf miring dalam bahasa indonesia memiliki 3 fungsi; bisa kalian pahami pada halaman pemakaian huruf miring. Pada I.G.2. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat. Berdasarkan pengertian tersebut, Saya memilih kata penegasan untuk padanan kata emphasis. Jika saya salah, perbaikan akan saya terima melalui kolom komentar.
Kembali ke aturan penulisan huruf miring dalam format markdown. Untuk mencetak huruf miring mengunakan simbol *
atau _
sebelum dan sesudah kata atau frasa. Dalam praktik mencetak miring suatu huruf atau frasa ditengah-tengah kalimat gunakan simbol *
( bintang ) diantara huruf atau frasa tersebut, tuliskan tanpa spasi / jeda, contoh;
*Kuluk Kanigara* adalah salah satu *uborampe* yang akan
dihanyutkan pada upacara *Labuhan Parangkusumo*.
Output
Kuluk Kanigara adalah salah satu uborampe yang akan dihanyutkan pada upacara Labuhan Parangkusumo.
HTML
<!-- saya tulis seperti berikut
agar lebih mudah terbaca -->
<p>
<em>Kuluk Kanigara</em> adalah salah satu
<em>uborampe</em> yang akan dihanyutkan pada upacara
<em>Labuhan Parangkusumo</em>.
</p>
<!-- bandingkan jika saya tulis seperti berikut -->
<p><em>Kuluk Kanigara</em> adalah salah satu <em>uborampe</em> yang akan dihanyutkan pada upacara <em>Labuhan Parangkusumo</em>.</p>
Huruf tebal / Bold
Fungsi dari huruf tebal adalah untuk menegaskan ulang huruf yang sudah ditulis miring sebelumnya. Aturan penulisan huruf tebal pada markdown sama seperti mencetak huruf miring seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, perbedaannya ada pada jumlah simbol **
. Untuk mencetak huruf tebal pada markdown frasa harus diapit simbol **
di awal dan di akhir frasa yang akan dicetak tebal, misalkan; **huruf tebal**
akan menghasilkan output huruf tebal. Contoh dalam paragraf catatan yang saya tulis pada awal artikel ini, kurang lebih format markdown sperti berikut;
Maksud dari penggunaan kata *dasar* pada judul
"*Sintak **Dasar** Markdown*" yang saya pilih untuk artikel ini, merujuk
pada kata *asli* bukan pada kata *tingkatan* atau *level*.
Untuk memahami maksud catatan ini baca bagian Pemahaman Dasar.
Output
Maksud dari penggunaan kata dasar pada judul "Sintak Dasar Markdown" yang saya pilih untuk artikel ini, merujuk pada kata asli bukan pada kata tingkatan atau level. Untuk memahami maksud catatan ini baca bagian Pemahaman Dasar.
HTML
<!-- saya tulis seperti berikut
agar lebih mudah terbaca -->
<p>
Maksud dari penggunaan kata <em>dasar</em> pada judul
"<em>Sintak <strong>Dasar</strong> Markdown</em>" yang
saya pilih untuk artikel ini, merujuk pada
kata <em>asli</em> bukan pada kata <em>tingkatan</em>
atau <em>level</em>. Untuk memahami maksud
catatan ini baca bagian Pemahaman Dasar.
</p>
<!-- bandingkan jika saya tulis seperti berikut -->
<p>Maksud dari penggunaan kata <em>dasar</em> pada judul "<em>Sintak <strong>Dasar</strong> Markdown</em>" yang saya pilih untuk artikel ini, merujuk pada kata <em>asli</em> bukan pada kata <em>tingkatan</em> atau <em>level</em>. Untuk memahami maksud catatan ini baca bagian Pemahaman Dasar.</p>
Huruf miring dan tebal
Kita sudah memahami cara mengaplikasikan format huruf miring dan tebal, sekarang kita akan menggunakan bersamaan dalam satu frasa. Dengan mengaplikasikan format ini frasa akan dicetak miring dan tebal. Untuk menuliskan huruf miring dan tebal dalam markdown, cukup tambahkan 3 (tiga) simbol ***
diawal dan akhir frasa. Contoh;
Kata ***penting*** dalam kalimat yang saya tulis
ini akan dicetak miring dan tebal.
Output
Kata penting dalam kalimat yang saya tulis ini akan dicetak miring dan tebal.
HTML
<!-- saya tulis seperti berikut
agar lebih mudah terbaca -->
<P>
Kata <em><strong>penting</strong></em> dalam
kalimat yang saya tulis ini akan dicetak
miring dan tebal.
</P>
Cara di atas contoh sederhana mengaplikasikan format huruf miring dan tebal pada satu kata atau frasa yang kita tentukan. Kita akan belajar lebih dalam pada aplikasi huruf miring dan tebal ini dalam satu kalimat dengan huruf miring, tebal dan miring-tebal. Contoh;
Kata *et* dalam ungkapan *ora **et** labora* berarti 'dan'.
Output
Kata et dalam ungkapan ora et labora berarti 'dan'.
HTML
<!-- saya tulis seperti berikut
agar lebih mudah terbaca -->
<P>
Kata <em>et</em> dalam ungkapan
<em>ora <strong>et</strong> labora</em>
berarti 'dan'.
</P>
Blockquotes
Untuk menulis blockquotes dalam markdown cukup menambahkan simbol >
setiap awal kalimat atau frasa, contoh;
> “Rather than love, than money, than fame, give me truth.”
Output
“Rather than love, than money, than fame, give me truth.”
HTML
<blockquote>
<p>
“Rather than love, than money, than fame, give me truth.”
</p>
</blockquote>
blockquotes dengan beberapa baris kalimat
Untuk menuliskan lebih dari satu baris kalimat tambahkan simbol >
di awal baris. Render baris kalimat akan menghasilkan output paragraf <p>
dalam HTML, contoh;
> “Rather than love, than money, than fame, give me truth.”
>
> ― Henry David Thoreau
Output
“Rather than love, than money, than fame, give me truth.”
― Henry David Thoreau
HTML
<!-- saya tulis seperti berikut
agar lebih mudah terbaca -->
<blockquote>
<p>
“Rather than love, than money,
than fame, give me truth.”
</p>
<p>
― Henry David Thoreau
</p>
</blockquote>
Output HTML akan dibaca sebagai paragraf di dalam sebuah blockquotes. Jadi, setalah simbol >
yang di ikuti dengan sebaris kalimat akan di-render menjadi paragraf. Sedangkan pada baris dengan simbol >
yang tidak memiliki sebaris kalimat akan dihiraukan. Ingat sebelum menuliskan kalimat selalu tambahkan jarak atau spasi setalah simbol >
.
Blockquotes bersarang
Blockquotes dapat ditulis bersarang di dalam sebuah blockquotes. Penggunaan dalam markdown dapat dilakukan dengan menambahkan dua simbol >>
pada awal baris kalimat, contoh;
> “Rather than love, than money, than fame, give me truth.”
>
> ― Henry David Thoreau,
>> Walden
Output
“Rather than love, than money, than fame, give me truth.”
― Henry David Thoreau,
Walden
HTML
<!-- saya tulis seperti berikut
agar lebih mudah terbaca -->
<blockquote>
<p>“Rather than love, than money, than fame, give me truth.”</p>
<p>― Henry David Thoreau,</p>
<blockquote>
<p>Walden</p>
</blockquote>
</blockquote>
- Sumber quotes dalam buku Walden ditulis oleh Henry David Thoreau.
List
Dalam HTML untuk mengurutkan beberapa item ke dalam sebuah list, secara umum ditulis dengan element ordered list <ol>...</ol>
atau unordered list <ul>...</ul>
diikuti dengan beberapa item <li>...</li>
. Dalam syntax markdown kedua element list tersebut dapat ditulis dengan berbagai cara yang lebih sederhana. Berikut saya aturan menuliskan ordered list dan unordered list dalam syntax markdown;
Ordered List
Dalam HTML penomoran atau ordered list ditulis dengan <ol>...</ol>
diikuti dengan <li>...</li>
. Kunjungi odered list element untuk informasi mendalam, kita akan fokus ke aturan penulisan dalam markdown. Berikut contoh penulisan dalam format sederhana ordered list dengan topik mencuci tangan, supaya terhindar dari covid-19 😄
Langkah-Langkah Mencuci Tangan
1. Basahi tangan dengan air mengalir yang bersih dan hangat
2. Pakai sejumlah kecil sabun
3. Gosok telapak tangan bersamaan, jauh dari air
4. Gosok jemari dan jempol dan kulit di sela-sela
5. Bersihkan telapak tangan Anda dengan kuku Anda
6. Gosok bagian belakang setiap tangan
7. Cuci dengan air bersih mengalir
8. Keringkan dengan handuk atau tisu yang bersih
Output
Langkah-Langkah Mencuci Tangan
- Basahi tangan dengan air mengalir yang bersih dan hangat
- Pakai sejumlah kecil sabun
- Gosok telapak tangan bersamaan, jauh dari air
- Gosok jemari dan jempol dan kulit di sela-sela
- Bersihkan telapak tangan Anda dengan kuku Anda
- Gosok bagian belakang setiap tangan
- Cuci dengan air bersih mengalir
- Keringkan dengan handuk atau tisu yang bersih
HTML
<p>Langkah-Langkah Mencuci Tangan</p>
<ol>
<li>Basahi tangan dengan air mengalir yang bersih dan hangat</li>
<li>Pakai sejumlah kecil sabun</li>
<li>Gosok telapak tangan bersamaan, jauh dari air</li>
<li>Gosok jemari dan jempol dan kulit di sela-sela</li>
<li>Bersihkan telapak tangan Anda dengan kuku Anda</li>
<li>Gosok bagian belakang setiap tangan</li>
<li>Cuci dengan air bersih mengalir</li>
<li>Keringkan dengan handuk atau tisu yang bersih</li>
</ol>
Unordered List
Dalam HTML elemen unoder list ditulis dengan <ul>...</ul>
diikuti dengan <li>...</li>
. Kunjungi unodered list element untuk informasi mendalam. Untuk menulis unorderd list ada berbagai macam simbol yang dapat digunakan, -
atau +
dan *
penulisan diikuti spasi/jeda sebelum frasa atau kata. Setiap simbol ouputnya akan sama dalam HTML. Berikut contoh aturan penulisan unordered list dalam markdown;
### Daftar belanja mingguan
- Beras 5kg
- Gula 1kg
- Kopi 500gr
+ Teh celup 2 bungkus
+ Teh tubruk 2 bungkus
+ Susu kotak 1 liter
* Roti tawar 1 bungkus
* Telur 2kg
* Sosis sapi 2 bungkus
Output
Daftar belanja mingguan
- Beras 5kg
- Gula 1kg
- Kopi 500gr
- Teh celup 2 bungkus
- Teh tubruk 2 bungkus
- Susu kotak 1 liter
- Roti tawar 1 bungkus
- Telur 2kg
- Sosis sapi 2 bungkus
HTML
<h3>Daftar belanja mingguan</h3>
<ul>
<li>Beras 5kg</li>
<li>Gula 1kg</li>
<li>Kopi 500gr</li>
<li>Teh celup 2 bungkus</li>
<li>Teh tubruk 2 bungkus</li>
<li>Susu kotak 1 liter</li>
<li>Roti tawar 1 bungkus</li>
<li>Telur 2kg</li>
<li>Sosis sapi 2 bungkus</li>
</ul>
Menambahkan sub list di dalam list (bertingkat) dengan menggunakan tab sebelum simbol. contoh;
### Daftar belanja mingguan
- Ibu
- Beras 5kg
- Gula 1kg
- Kopi 500gr
- Teh celup 2 bungkus
- Teh tubruk 2 bungkus
- Susu kotak 1 liter
- Roti tawar 1 bungkus
- Telur 2kg
- Sosis sapi 2 bungkus
- Bapak
- Rokok Surya 16 3 bungkus
- Semir rambut
- Susu kental manis 1 kaleng
- Adik
- Chitato chitato beef edition 3 bungkus
- Sabun muka Wardah 1 buah
- Pasta gigi herbal pepsodent 1 buah
- Mie gelas 12 bungkus
- Bengbeng large 2 bungkus
Output
Daftar belanja mingguan
- Ibu
- Beras 5kg
- Gula 1kg
- Kopi 500gr
- Teh celup 2 bungkus
- Teh tubruk 2 bungkus
- Susu kotak 1 liter
- Roti tawar 1 bungkus
- Telur 2kg
- Sosis sapi 2 bungkus
- Bapak
- Rokok Surya 16 3 bungkus
- Semir rambut
- Susu kental manis 1 kaleng
- Adik
- Chitato chitato beef edition 3 bungkus
- Sabun muka Wardah 1 buah
- Pasta gigi herbal pepsodent 1 buah
- Mie gelas 12 bungkus
- Bengbeng large 2 bungkus
HTML
<ul>
<li>Ibu
<ul>
<li>Beras 5kg</li>
<li>Gula 1kg</li>
<li>Kopi 500gr</li>
<li>Teh celup 2 bungkus</li>
<li>Teh tubruk 2 bungkus</li>
<li>Susu kotak 1 liter</li>
<li>Roti tawar 1 bungkus</li>
<li>Telur 2kg</li>
<li>Sosis sapi 2 bungkus</li>
</ul>
</li>
<li>Bapak
<ul>
<li>Rokok Surya 16 3 bungkus</li>
<li>Semir rambut</li>
<li>Susu kental manis 1 kaleng</li>
</ul>
</li>
<li>Adik
<ul>
<li>Chitato chitato beef edition 3 bungkus</li>
<li>Sabun muka Wardah 1 buah</li>
<li>Pasta gigi herbal pepsodent 1 buah</li>
<li>Mie gelas 12 bungkus</li>
<li>Bengbeng large 2 bungkus</li>
</ul>
</li>
</ul>
Ordered dan unorderd list
Berikut praktik penulisan ordered dan unordered list dalam markdown dalam satu topik dengan format bersarang (nested). Dalam contoh ini, saya tambahkan cara untuk menuliskan paragraf bersarang dalam list. Contoh pada resep memasak bakpo, perhatikan enter/space pemisah baris;
### Bahan dan alat
Bahan berikut ini cukup untuk membuat 8 bakpao. Untuk pembuatan lebih dari 8, tinggal disesuaikan dengan kelipatan bahan berikut. Gunakan takaran sesuai porsi agar bakpao tetap enak sesuai resep.
1. Bahan
- 250 gr tepung protein rendah (tepung kunci)
- 2,5 sdm gula halus (bisa gula pasir di blender)
- 1/2 sdt garam halus
- 1 kuning telur
- 1 sdm mentega
- 1 sdm fermipan/ragi instan
- 1 sdm gula pasir
- 150 ml air hangat / atau susu cair hangat
- Isian bakpao (daging / kacang hijau / coklat dll)
2. Alat
- Baskom
- Spatula
- Serbet/Plastik wrap
- Kukusan/perlengkapan kukus.
- daun pisang/alas makanan
### Langkah-langkah
1. Ambil baskom masukkan tepung, gula halus dan garam, aduk rata dengan spatula
2. Ambil gelas untuk membuat biang, masukkan gula pasir, air hangat, aduk rata, kemudian masukkan fermipan, aduk rata lagi dan diamkan. Tunggu biang kira-kira 5 menit sampai berbusa
3. Setelah biang berbusa, masukkan kuning telur lalu aduk sampai rata. Kemudian masukkan semua biang ke adonan tepung dan aduk sampai tercampur rata, uleni sebentar sampai setengah kalis
4. Setelah setengah kalis, masukkan mentega sedikit demi sedikit dan uleni sampai kalis
5. Diamkan adonan selama 1 jam dan tutup dengan serbet atau plastik wrap sampai mengembang
6. Setelah mengembang, bagi adonan menjadi 8 bulatan (tips: setelah adonan dipotong-potong, bulatkan adonan terlebih dahulu, lalu pipihkan dan diisi. Ini agar permukaan bakpao mulus). Lalu pipihkan dan isi dengan isian favoritmu. 😊 Aku isi pakai daging.. bisa diisi pakai selai atau isian kacang hijau, coklat juga enak banget. Setelah itu lapisi bagian bawah bulatan dengan baking paper atau daun pisang agar tidak lengket lalu diamkan selama 15 menit agar mengembang (bisa sambil nunggu kukusan panas yak 😊)
7. Setelah mengembang masukkan adonan bakpao ke kukusan, beri jarak agar bakpao tidak menempel satu sama lain. Kukus selama 10 menit dengan api besar
8. Tadaaaa bakpao siap diangkat.. wuuh kempus2 anget2 nikmaat
Output
Bahan dan alat
Bahan berikut ini cukup untuk membuat 8 bakpao. Untuk pembuatan lebih dari 8, tinggal disesuaikan dengan kelipatan bahan berikut. Gunakan takaran sesuai porsi agar bakpao tetap enak sesuai resep.
-
Bahan
- 250 gr tepung protein rendah (tepung kunci)
- 2,5 sdm gula halus (bisa gula pasir di blender)
- 1/2 sdt garam halus
- 1 kuning telur
- 1 sdm mentega
- 1 sdm fermipan/ragi instan
- 1 sdm gula pasir
- 150 ml air hangat / atau susu cair hangat
- Isian bakpao (daging / kacang hijau / coklat dll)
-
Alat
- Baskom
- Spatula
- Serbet/Plastik wrap
- Kukusan/perlengkapan kukus.
- daun pisang/alas makanan
Langkah-langkah
- Ambil baskom masukkan tepung, gula halus dan garam, aduk rata dengan spatula
- Ambil gelas untuk membuat biang, masukkan gula pasir, air hangat, aduk rata, kemudian masukkan fermipan, aduk rata lagi dan diamkan. Tunggu biang kira-kira 5 menit sampai berbusa
- Setelah biang berbusa, masukkan kuning telur lalu aduk sampai rata. Kemudian masukkan semua biang ke adonan tepung dan aduk sampai tercampur rata, uleni sebentar sampai setengah kalis
- Setelah setengah kalis, masukkan mentega sedikit demi sedikit dan uleni sampai kalis
- Diamkan adonan selama 1 jam dan tutup dengan serbet atau plastik wrap sampai mengembang
- Setelah mengembang, bagi adonan menjadi 8 bulatan (tips: setelah adonan dipotong-potong, bulatkan adonan terlebih dahulu, lalu pipihkan dan diisi. Ini agar permukaan bakpao mulus). Lalu pipihkan dan isi dengan isian favoritmu. 😊 Aku isi pakai daging.. bisa diisi pakai selai atau isian kacang hijau, coklat juga enak banget. Setelah itu lapisi bagian bawah bulatan dengan baking paper atau daun pisang agar tidak lengket lalu diamkan selama 15 menit agar mengembang (bisa sambil nunggu kukusan panas yak 😊)
- Setelah mengembang masukkan adonan bakpao ke kukusan, beri jarak agar bakpao tidak menempel satu sama lain. Kukus selama 10 menit dengan api besar
- Tadaaaa bakpao siap diangkat.. wuuh kempus2 anget2 nikmaat
<h3>Bahan dan alat</h3>
<p>Bahan berikut ini cukup untuk membuat 8 bakpao. Untuk pembuatan lebih dari 8, tinggal disesuaikan dengan kelipatan bahan berikut. Gunakan takaran sesuai porsi agar bakpao tetap enak sesuai resep.</p>
<ol>
<li>Bahan
<ul>
<li>250 gr tepung protein rendah (tepung kunci)</li>
<li>2,5 sdm gula halus (bisa gula pasir di blender)</li>
<li>1/2 sdt garam halus</li>
<li>1 kuning telur</li>
<li>1 sdm mentega</li>
<li>1 sdm fermipan/ragi instan</li>
<li>1 sdm gula pasir</li>
<li>150 ml air hangat / atau susu cair hangat</li>
<li>Isian bakpao (daging / kacang hijau / coklat dll)</li>
</ul>
</li>
<li>Alat
<ul>
<li>Baskom</li>
<li>Spatula</li>
<li>Serbet/Plastik wrap</li>
<li>Kukusan/perlengkapan kukus.</li>
<li>daun pisang/alas makanan</li>
</ul>
</li>
</ol>
<h3>Langkah-langkah</h3>
<ol>
<li>Ambil baskom masukkan tepung, gula halus dan garam, aduk rata dengan spatula</li>
<li>Ambil gelas untuk membuat biang, masukkan gula pasir, air hangat, aduk rata, kemudian masukkan fermipan, aduk rata lagi dan diamkan. Tunggu biang kira-kira 5 menit sampai berbusa</li>
<li>Setelah biang berbusa, masukkan kuning telur lalu aduk sampai rata. Kemudian masukkan semua biang ke adonan tepung dan aduk sampai tercampur rata, uleni sebentar sampai setengah kalis</li>
<li>Setelah setengah kalis, masukkan mentega sedikit demi sedikit dan uleni sampai kalis</li>
<li>Diamkan adonan selama 1 jam dan tutup dengan serbet atau plastik wrap sampai mengembang</li>
<li>Setelah mengembang, bagi adonan menjadi 8 bulatan (tips: setelah adonan dipotong-potong, bulatkan adonan terlebih dahulu, lalu pipihkan dan diisi. Ini agar permukaan bakpao mulus). Lalu pipihkan dan isi dengan isian favoritmu. 😊 Aku isi pakai daging.. bisa diisi pakai selai atau isian kacang hijau, coklat juga enak banget. Setelah itu lapisi bagian bawah bulatan dengan baking paper atau daun pisang agar tidak lengket lalu diamkan selama 15 menit agar mengembang (bisa sambil nunggu kukusan panas yak 😊)</li>
<li>Setelah mengembang masukkan adonan bakpao ke kukusan, beri jarak agar bakpao tidak menempel satu sama lain. Kukus selama 10 menit dengan api besar</li>
<li>Tadaaaa bakpao siap diangkat.. wuuh kempus2 anget2 nikmaat</li>
</ol>
Tertarik untuk membuat bakpao? 🤤😏 Silahkan kunjungi "Resep Bakpao Kukus Lembut Isi Daging" milik Rahmawati Anggit .
KODE / CODE
Dalam paragraf biasa, kita dapat membuat rentang kode dengan membungkus teks dalam tanda kutip `...` . Tanda ampersand (&)
dan tanda kurung sudut ( <
atau >
) secara otomatis akan diterjemahkan ke dalam entitas HTML, jadi untuk menulis secara mentah apit dengan tanda petik. Kode dengan kondisi diapit `...` maka secara otomatis akan di encode / fungsinya sama dengan phrase HTML. Dalam basic syntax hanya mendukung kode sebaris atau <span>...</span>
untuk menulis block bisa ditulis dengan format HTML atau menggunakan extended syntax markdown. Contoh praktik penulisan kode dalam paragraf;
Untuk menuliskan kode atau span code dalam HTML,
kode atau simbol harus diapit `<code>....</code>`.
Misalkan pada penulisan `<h2>Tajuk Artikel</h2>`
akan dirender menjadi `<code/>`.
Output
Untuk menuliskan kode atau span code dalam HTML,
kode atau simbol harus diapit <code>....</code>
.
Misalkan pada penulisan <h2>Tajuk Artikel</h2>
akan dirender menjadi <code/>
.
HTML
<!-- saya tulis seperti berikut
agar lebih mudah terbaca -->
<p>Untuk menuliskan kode atau span code dalam HTML,
kode atau simbol harus diapit <code><code>....</code></code>.
Misalkan pada penulisan <code><h2>Tajuk Artikel</h2></code>
akan dirender menjadi <code><code/></code>.</p>
Makasih kak, sudah berbagi ilmu syntax markdown. Ditunggu kunjungan baliknya.
ReplyDelete🙏🙏 sama-sama cantha, cek email ya.
Deletepertanyaanku cuma satu, kapan markdown dibutuhkan dan digunakan?
ReplyDeleteAnda sendiri menggunakan github dan jekyll, seharunya sudah paham kapan menggunakan markdown sebagai format penulisan konten/post.
Delete